- Lengger Lanang Rianto Pukau Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Unsoed
- Lomba Cipta Lagu Dangdut Digelar PAMDI Terbuka Bagi Peserta Masyarakat Umum
- Ada Warak Animatronik Saat Prosesi Dugderan Tahun Ini
Baca Juga
Warga Kecamatan Sale Rembang menemukan struktur batu bata yang diduga dari abad ke 17.
Setelah mendapatkan laporan seperti itu, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang pun langsung terjun ke lapangan dan melaporkan ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK).
Adapun titik kordinat temuan tersebut tersebut berada di pinggir anak sungai Ngawun, Kecamatan Sale. Atau juga di tengah hutan Terongan, wilayah KPH Kebonharjo, Kecamatan Sale.
Dari pantauan dinas, batu bata tersebut tertumpuk rapi. Sehingga besar dugaan dahulu kala batu tersebut diduga sebagai fasilitas tempat pemandian ataupun perairan warga zaman dahulu kala.
Saat dikonfirmasi RMOLJateng, Rabu (6/12), Sub Koordinator (Subkor) Sejarah, Museum dan Cagar Budaya Dinbudpar Rembang Retna Dyah Radityawati menjelaskan, temuan tersebut diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari komunitas pemerhati sejarah. “Di ADM Kebonharjo Kecamatan Sale Rembang,” katanya.
Retna meyakini, temuan tersebut merupakan batu bata kuno yang dahulunya dimanfaatkan zaman dahulu (Islam, red) sebagai tempat perairan.
"Dimungkinkan juga bisa sebagai tempat pemandian juga bisa, ataupun perairan juga masuk. Diperkirakan sejak masa kerajaan Islam. Panjang struktur tersebut sekitar 150 cm, tinggi 77 cm, dan lebar 85 cm," ucap dia menjelaskan.
Untuk meyakinkan, pihaknya juga menelusuri jejak sejarah yang ada di kawasan itu. "Tentunya kita juga turun untuk menelusuri sejarah wilayah tersebut. Dan memang terdapat tempat bersejarah. Kemungkinan itu bisa makam atau struktur talud (perairan) Kami belum bisa memastikan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya sudah mensosialisasikan kepada pemangku hutan untuk membantu menjaga. "Sebab, di area tersebut sering ada warga mencari besi-besi kuno menggunakan metal detector," ungkapnya.
- Pemkab Rembang Tunggu Persetujuan Pusat Lokasi Untuk Sekolah Rakyat
- Warga Dresi Kulon Rembang Protes Pencemaran Udara Dari Pabrik Garam
- Durian Rembang Dari 21 Desa Siap Ikut Lomba