Unjuk rasa di Balai Kota Semarang pada Senin (26/8), tak hanya berakhir ricuh. Gilang, siswa jurusan mesin dari SMK 5 Semarang dikabar hilang. Gilang saat kejadian masih mengenakan seragam sekolah menjadi korban tindakan anarkis.
- Polres Boyolali Siapkan Personel Hadapi Unjuk Rasa Secara Humanis
- Polda Jateng: Tindakan Anarkis Tidak dapat Ditoleransi
- Ratusan Pelajar Semarang Tuntut KPU Patuh pada Putusan MK
Baca Juga
"Ada saksi yang melihat, kalau teman saya itu, terlihat diseret oleh beberapa orang yang diduga preman di sekitar lokasi kejadian" kata teman Gilang, Fadil pada awak media di lokasi, Senin (26/8).
Menurut Fadil, pada saat kejadian itu dirinya bersama enam temanya hanya ingin melihat aksi unjuk rasa.
"Kami awalnya hanya diajak teman untuk nonton demo di depan. Tapi tiba-tiba suasana jadi kacau, dan Gilang malah diseret. Motor Gilang diamankan di rumah warga di sekitar kampung," ungkap Fadil saat ditemui di lokasi.
Diketahui, saat itu situasi memang semakin memanas ketika polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Bau gas air mata tercium hingga ke dalam kampung Bedagan, yang berjarak beberapa ratus meter dari lokasi unjuk rasa yang berada di jalan raya.
- Polres Boyolali Siapkan Personel Hadapi Unjuk Rasa Secara Humanis
- Polda Jateng: Tindakan Anarkis Tidak dapat Ditoleransi
- Ratusan Pelajar Semarang Tuntut KPU Patuh pada Putusan MK