Gelar Bazar Ramadan, Mbak Ita Tegaskan Komitmen Ringankan Beban Masyarakat Jelang Lebaran

Meski tercatat sebagai kota besar dengan inflasi rendah jelang Lebaran, Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu tak ingin lengah dan terus melakukan upaya guna menjaga kestabilan harga bahan pokok. 


Salah satunya dengan menggelar penjualan Paket Sembako Murah dan Bazar Ramadan 1.444 Hijriyah di Balaikota Semarang selama dua hari mulai Kamis (13/4) hingga Jumat (14/4). 

Sebanyak 4.900 paket sembako murah didistribusikan Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perdagangan untuk meringankan kebutuhan warga masyarakat jelang Lebaran. 

Sembako yang terdiri dari 5 kg beras, minyak 2 liter dan 1 kg gula pasir senilai Rp 100.000,- dapat ditebus murah hanya seharga Rp 50 ribu.

“Kota Semarang memperoleh pujian dari berbagai pihak termasuk BPS karena berhasil menekan inflasi di bulan puasa,” ungkap mbak Ita, sapaan  akrab wali kota saat membuka Bazar Ramadan. 

Pada Maret 2023, lanjutnya, inflasi tercatat 0,2 lebih rendah dibandingkan Maret 2022 sehingga mengakibatkan inflasi tahun ke tahun (yoy) turun dari 5.29 menjadi 4.81.

Angka inflasi yang biasanya menjadi momok saat jelang Lebaran justru berhasil dikendalikan dengan berbagai upaya pengendalian harga di Kota Semarang. 

Di antaranya, menggelar sejumlah operasi pasar, Pasar Pak Rahman yang dilakukan secara roadshow di 16 kecamatan dan keberadaan BUMD Lumbung Semar. 

Tak hanya, menekan inflasi namun berbagai kegiatan ini juga dinilai ampuh menjaga daya beli masyarakat tetap baik, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. 

Dengan adanya gerak bersama dari berbagai stakeholder mulai dari BUMD, BUMN, pelaku usaha, UMKM, TP PKK dan GOW diharapkan dapat ikut membangkitkan ekonomi Kota Semarang. 

Selain aktif menggelar bazar, Mbak Ita juga menggerakkan jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang untuk berbelanja bersama ke Pasar Johar dan pasar tradisional lainnya. 

“Para ASN akan dijadwalkan berbelanja ke pasar sekaligus untuk membantu pedagang dan berbagi rejeki,” pungkas Mbak Ita.

Dari total 12 ribu ASN, untuk gelombang pertama, 2.000 ASN akan dijadwalkan berbelanja di Pasar Johar pada Jumat (14/4). 

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan bazar murah yang digelar Bank Indonesia dan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

Sisanya, 10 ribu ASN akan dibagi secara merata pada pasar tradisional lain di Kota Semarang. 

Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengungkapkan kalau pihaknya memilih mendistribusikan cabai merah dan bawang merah seharga seribu rupiah per seperempat kg. 

Kedua komoditas ini dipilih karena sering memicu inflasi. 

“Kita memilih cabai dan bawang merah memang salah satu pemicu inflasi terutama ketika bulan Ramadan dan hari raya. Makanya besok (Jumat hari ini) kita akan mengadakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan,” terang Rahmat Dwisaputra. 

Pihaknya pun menerangkan jika GNPIP ini meliputi operasi pasar murah di sisi hilirnya, sementara di sisi hulu ada digitalisasi farming.

Salah seorang warga yang mengikuti kegiatan bazar Ramadan, Mak Mar mengungkapkan rasa senangnya. 

“Alhamdulillah Saya senang dengan adanya bazar Ramadan yang digelar oleh Pemkot Semarang. Ini sangat membantu, terlebih sebentar lagi kan lebaran. Jadi Insya Allah selain murah pasti akan bermanfaat, terima kasih Pemkot Semarang,” tutur Mak Mar.