Satuan Lalu-lintas (Satlantas) Polrestabes Semarang berhasil menindak 80 pelanggar lalu lintas sejak diberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di wilayah Kota Semarang sejak 3 Desember 2018 lalu.
- Bea Cukai Solo Amankan Ribuan Miras Ilegal Siap Edar
- Dendam Pada Anaknya, Pasutri Dianiaya Tetangga
- 56 Napi Lapas Semarang Sujud Syukur Usai Bebas
Baca Juga
Dari 80 orang pelanggar ini sudah melakukan konfirmasi langsung kepada pihak terkait.
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi mengatakan sebenarnya ada sekitar 130 pelanggar yang dikirim surat untuk melakukan konfirmasi. Namun 50 diantaranya tidak melaksanakan konfirmasi sehingga dilakukan pemblokiran STNK.
"Sejak diberlakukan ETLE sampai tanggal 25 Desember 2018 kemarin sudah ada 80 pelanggar yang melakukan konfirmasi. Ada juga 50 pelanggar yang tidak melakukan konfirmas sehingga kami lakukan tindakan pemblokiran STNK," kata Ardi kepada RMOLJateng, Kamis (27/12).
Ardi mengatakan, sebagian besar terduga pelanggar yang tidak melakukan konfirmasi mengaku kendaraan miliknya sudah dijual. Mereka juga saat ini tidak mengetahui siapa pemilik kendaraan yang sudah ia jual.
Sementara itu, dari hasil evaluasi Satlantas Polrestabes Semarang, pemberlakuan ETLE ternyata lebih efektif dibandingkan menyebar personel di banyak titik.
Pasalnya, beberapa personel yang diterjunkan ke tempat-tempat yang terpasang CCTV ETLE bisa di alokasikan ke titik lain.
"Bisa lebih efektif dan selain itu jika tadinya kita menerjunkan personel langsung seperti di Simpang Mapolda Jateng, personel tersebut bisa dipindah ketempat yang sebelumnya tidak kami jangkau. Karena kedepan kami juga akan mulai fokus ke daerah-daerah pinggir," kata Ardi.
Selain itu, pihak Satlantas Prestabes juga menemukan banyaknya kendaraan yang datanya tidak valid. Ada banyak kendaraan yang identitasnya bukan pemilik saat ini.
Saat ini ada empat persimpangan yang diberlakukan ETLE. Keempatnya yakni Simpang Mapolda Jateng, Tugu Muda, Simpang Manggala Gajahmada, dan Simpang RRI.
Kedepan, lanjut Ardi jumlah titik akan ditambah. Pasalnya selain lebih efektif dalam menerjunkan personel, masyarakat juga lebih patuh terhadap lalu lintas.
- Tambah Lagi, Korban Sodomi di Batang Jadi 22 Anak
- Pria di Semarang Makan Daging Kucing Demi Sembuhkan Diabetes
- Makam GRO Di Sragen Dibongkar Polisi Guna Keperluan Penyelidikan