Ratusan Warga Rebutkan Gunungan Hasil Bumi

Grebeg Suro Girikusumo

Ratusan warga dari berbagai daerah berebut hasil bumi dalam tradisi Grebeg Suro, di Pondok Pesantren Girikusumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Demak, Jumat (29/7).


Tradisi Grebeg Suro diawali dengan Kirab Tiga Pusaka milik Mbah Muhammad Hadi, Mbah Zaenuri, dan Mbak Muhammad Zuhri, menuju area makam.

Kirab pusaka dan gunungan hasil bumi, diikuti oleh prajurit patang puluhan yang terdiri aras ustad / ustadzah pondok pesantren dengan membawa 40 kendi berisi air dari Sumur Kesepuhan serta ratusan santri.

Usai berziarah, iringan kirab kembali ke Masjid Giri Kusumo untuk kemudian dibacakan doa sebelum direbutkan.

“Alhamdulillah dapat sayuran, untuk dimasak biar dapat berkah," ujar Musdalifah, warga Demak.

Sementara itu, Pengawas Yayasan dan Pesantren Girikusumo, Gus Hanif Maimun, mengatakan, tumpengan dan gunungan hasil bumi tersebut diarak sebagai ikhtiar rasa syukur dan meminta keberkahan kepada Allah, termasuk berharap kesejahteraan dan keselamatan masyarakat sekitar.

“Setelah dua tahun fakum selama masa pandemi, Alhamdulillah tahun ini kami kembali dapat menggelar tradisi grebeg suro. Alhamdulillah, antusias warga masih sangat tinggi, demi mengharap berkah di Pondok Pesantren ini," ungkap Gus Munif.

Selain itu, Gus Munif menambahkan, gunungan hasil bumi yang dikirap tersebut, merupakam Sodaqoh untuk warga sekitar.

"Gunungan hasil bumi itu bentuk rasa syukur kami dengan apa yang Allah berikan dalam satu tahun ini," tambah Gus Munif.