Warga Batang Emosi, Tagihan Air Membengkak 50 Kali hingga Rp 6,9 Juta

Fanta Marzuki (30) warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Batang, menerima tagihan air tidak wajar hingga mencapai Rp 6,9 juta. Tagihan dari Pudam Sendang Kamulyan naik hampir 50 kali lipat dibanding sebelumnya.


"Biasanya tagihan hanya Rp 145 ribu per bulan dengan pemakaian antara 9 meter kubik, tapi kemarin bisa sampai Rp 6,9 juta dan pemakaiannya 513 meter kubik. Padahal saya di rumah cuma dengan istri," kata Fanta saat ditemui di rumahnya, Kamis (17/2).

Ia mengatakan istrinya yang memberitahu informasi jumlah tagihan itu. Katanya, petugas lapangan dari pudam yang memberi tahu jumlah tagihan airnya membengkak pada Rabu (16/2).

Kaget mendengar informasi itu, Fanta langsung mendatangi kantor Pudam Sendang Kamulyan. Ia berdebat dengan petugas hingga sejam.

Hasilnya, ia mendapat keringanan potongan 50 persen. Penjelasan dari Pudam adalah  kebocoran  meteran air. 

Bukti kebocoran hanya foto meteran yang menunjukkan angka 513 meter kubik. Ia pun berinisiatif mengecek seluruh bagian bangunan yang dilewati pipa di rumah. Fanta tidak menemukan air merembes.

"Sekarang alirannya sedang diputus dan saya sementara mengungsi ke rumah orangtua di Dracik untuk mandi," ujarnya.

Fanta mengaku masih keberatan dengan tagihan tersebut. Hal itu juga tidak dialaminya. Saat protes, ia juga bertemu pelanggan lain yang tagihannya mendadak jadi Rp 3 juta.

Ia menyayangkan kinerja Pudam Sendang Kamulyan. Seharusnya ada sistem peringatan jika ada lonjakan tagihan air tidak wajar di pelanggan.

"Jangan kalau sudah membengkak baru diberitahu," ucapnya.

Fanta pun menceritakan kejadian itu di media sosial. Ia bahkan menghubungi kanal laporan Curhat Wihaji.

Hingga berita ini diturunkan, RMOLJateng sudah mencoba menemui pihak yang berwenang di Pudam Sendang Kamulyan. Tapi pihak yang dituju tidak di tempat.