Boediono Jadi Tersangka, Ini Berkah Bagi Bangsa Indonesia

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memerintahkan agar mantan wakil presiden periode 2009-2014, Boediono, ditetapkan sebagai tersangka dalam megaskandal dana talangan Bank Century adalah berkah bagi bangsa Indonesia.


Demikian dikatakan Syahganda Nainggolan dari Sabang Merauke Center (SMC) dalam keterangan yang diterima redaksi.

Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Menyambut putusan PN Jakarta Selatan itu, bersama Hatta Taliwang dari Institute Soekarno-Hatta (ISH), Syahganda  akan menyelenggarakan diskusi berjudul "Setelah Boediono Tersangka, Siapa Berikutnya?" hari Senin besok (16/4).

Diskusi akan digelar di Hotel Century dan menghadirkan sejumlah tokoh sebagai pembicara, yakni mantan anggota Pansus Centurygate di DPR RI Chandra Tirta Wijaya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, mantan Panwas Centurygate Moh. Misbakum, wartawan senior Herdi Sahrasad, mantan anggota DPR RI  Djoko Edhi Abdurrahman, aktivis Humanika Andrianto, dan ekonom Dina Nurul Fitria, serta Syahganda Nainggolan sendiri.

Adapun Hatta Taliwang akan memberikan pengantar.

"Bulan-bulan ini Indonesia dianugrahi berkah dari Allah YME karena pengadilan negeri Jakarta Selatan memerintahkan Budiono, mantan Wakil Presiden RI (2009-2014), dijadikan tersangka oleh KPK, bersama Budi Mulyawan dan Raden Pardede," tulis Syahganda.

"Ini adalah kisah pertama kasus korupsi yang menyangkut pemimpin istana negara. Dan ini merupakan jalan baru bagi adanya pemeriksaan kasus kasus korupsi pada elit kepemimpinan nasional, baik di masa lalu, maupun nantinya ke depan," sambungnya.

Putusan PN Jakarta Selatan ini disebut sebagai contoh baik bagi Indonesia sebagai negara demokrasi, meskipun sedikit terlambat dibanding negara negara lainnya.

Dia membandingkan negara-negara lain yang lebih dahulu memperlihatkan ketegasan dalam menghadapi kasus korupsi yang melibatkan pemimpin tertinggi, seperti Prancis, Brazil, dan Korea Selatan.

Sepuluh tahun lalu, masih tulis Syahganda, wajah Boediono dam mantan  ketua KKSK Sri Mulyani Indrawati memang terlihat lembut dan suci.

"Mereka berusaha meyakinkan rakyat dengan pandangan-pandangan mereka sebagai ekonom kelas dunia, bahwa penyelamatan Bank Century itu adalah kebijakan yang benar, tepat dan baik. Hal itu dilakukan untuk menghindari hancurnya perbankan kita karena kasus bank century berdampak sistemik," sambungnya.

"Waktu akhirnya berpihak pada perjuangan rakyat yang hakiki, bahwa kejahatan tidak bisa dibungkus dengan jargon-jargon penyelamatan perekonomian dan wajah lugu kaum neoliberal," demikian Syahganda.