Keberadaan Walikota Blitar Samanhudi Anwar dan Bupati Tulungagung (nonaktif) Syahri Mulyo belum diketahui usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di daerahnya, Rabu (6/6) malam.
- Pemutakhiran Pembacokan Di Karaoke Sunan Kuning: Polisi Menemukan Sebilah Golok Di Mobil Pelaku
- Satreskrim Polresta Pati Bekuk Dua Joki Prostitusi Online
- Pulang Belajar Agama di Aceh Besar, Warga Aceh Utara Ini Ngaku Imam Mahdi
Baca Juga
Atas alasan itu, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang meminta keduanya untuk segera bersikap kooperatif. Apalagi, keduanya kini telah resmi berstatus tersangka.
KPK mengimbau kepada Walikota Blitar dan Bupati Tulungagung untuk bersikap kooperatif dengan menyerahkan diri," ujarnya di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/6) malam.
Sejauh ini, KPK telah mengamankan lima orang dalam OTT di dua wilayah di Jawa Timur itu. Mereka yang diamankan berasal dari unsur kepala dinas, pihak swasta, dan juga pihak terkait di lokasi yang perlu diminta keterangannya.
Sementara yang dibawa ke Kantor KPK baru empat orang.
Dalam OTT ini, KPK juga mengamankan uang sebesar Rp 2 miliar dalam bentuk pecahan mata uang Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
"Uangnya dimasukkan atau masuk di dalam dua kardus pecahan Rp 100 ribu dan pecahan Rp 50 ribu masih dalam proses penghitungan secara pasti ya," ujar Jurubicara KPK Febri Diansyah, kemarin.
OTT Tulungagung dilakukan karena ada dugaan suap terkait proyek pembangunan infrastruktur jalan .
Sementara di Blitar, terkai ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Blitar dengan nilai kontrak senilai Rp 23 miliar.
- IAIN Kudus Bentuk Tim Mahkamah Etik Investigasi Dugaan Kasus Pelecehan Seksual
- Dituduh Rebut Pacar, Pelaku Tega Habisi Korban
- Penerapan ETLE Mobile dan Statis Selama Enam Bulan Sumbang Kas Negara Hingga Rp. 20,4 Miliar