Majelis Hakim resmi menjatuhkan putusan (vonis) kepada terdakwa kasus pengadaan korupsi KTP Elektronik (KTP-el), Setya Novanto dengan hukuman penjara selama 15 tahun penjara.
- Tim Gabungan Pastikan Suami Korban Dalangi Penembakan
- Solusi Over Kapasitas, Kemenkumham Bangun Rutan Kelas I Semarang
- Gelar Razia, Satlantas Polres Demak Tilang Puluhan Kendaraan ODOL
Baca Juga
"Mengadili menyatakan Setya Novanto melakukan tindak pidana korupsi. Menjatuhkan pidana oleh akrena itu kepada Setya Novanyo selama 15 tahun pidana," ujar Hakim Yanto di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat, Selasa (24/4) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Selain itu, Setnov juga dikenakan membayar denda sebesar Rp 500 juta.
Apabila tidak dibayar diganti pidana kurungan 3 bulan," lanjutnya.
Vonis ini lebih rendah dari tuntutan jaksa. JPU KPK menuntut Setya Novanto dengan pidana selama 16 tahun penjara serta denda sebesar Rp 1 miliar. Selain itu Novanto juga diminta jaksa untuk membayar uang pengganti sejumlah 7,435 juta dolar AS dan dicabut hak berpolitiknya.
Jaksa pun menyebut Novanto secara sah dan meyakinkan terlibat bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi.
Dalam surat dakwaannya, saat menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar, Novanto diduga memperkaya diri dari proyek KTP berbasis elektronik itu.
Ia pun disebut telah menerima uang sebesar 7,3 juta dolar AS melalui Made Oka Masagung dan Irvanto Hendra Pambudi yang merupakan tersangka pada kasus yang sama.
Novanto dijerat dengan pasal 3 atau pasal 2 ayat 1 UU Tipikor junto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. 
- Polda Jateng Cek Kasino Semarang Viral di Media Sosial
- Hingga Februari 2022, 10 Notaris Diperiksa MKNW
- Polisi Kejar-Kejaran Dengan Tujuh Gangster Bersajam Dari Semarang Sampai Mranggen
